Apr 11, 2007

RIP ~ cliff muntu

pada heboh ttg stpdn/IPDN ya? kenapa kudu nunggu ada yang mati dulu baru heboh? kenapa nunggu si cliff muntu mati, baru pemerintah turun tangan? perlu tumbal nyawa ya untuk pemerintah membuka matanya melihat kondisi bibit penopang struktur pemerintahan?

masih ingat jelas jelas seorang teman seangkatan dgn aku yang sekolah di stpdn, setiap pesiar dia menceritakan tentang pola pembinaan yang ada di dalam kampus stpdn itu, memang sudah preman abis dari sononya. taun 1992 bo. dan waktu itu semua pihak yang tahu ttg hal itu menganggap itu hal yang wajar untuk pembinaan jasmani, huh.

nggak mungkin para pengajar dan staf stpdn sebenarnya tau apa yang terjadi di dalam kampus barbar itu. tapi mereka membiarkannya dan menutup mata.

sampai pada akhirnya adikku masuk stpdn, kalo adikku itu cowo, mungkin aku melarang dia masuk stpdn. karena dia cewe, aku nggak begitu khawatir, walau tetap aja siswi stpdn juga teraniaya fisik, untung yang mati cowo-cowo ya. dan akhirnya ada yang mati juga di angkatan dia.

waktu itu semua media heboh, pemerintah menengok ke arah itu, harapan sih nggak akan terjadi lagi, dan sedemikan banyak orang tua akhirnya percaya menyekolahkan anak mereka ke stpdn, dikiranya setelah ada yg mati itu, gk bakal ada lagi pukul-pukulan.

hahahaha, ternyata mereka salah.

Apr 5, 2007

atasan putih bawahan abu-abu

saat kamu jadi bos, apakah kamu akan jujur dengan anak buahmu? kita kebanyakan tau bahwa kejujuran itu banyak paitnya. apakah kepaitan itu harus kamu share dengan anak buahmu?

in some cases, kepaitan kadangkala harus disampaikan juga, seberapapun pahitnya. untuk itulah perlunya membangun mental anak buah untuk menerima segala yang pahit ini dan tidak terlalu menimbulkan efek males ke anak buah. sungguh asik kalo punya anak buah yang cuek dan nggak pedulian, kalo dalam hal ini ya.

kadang kala sebagai atasan, ada hal2 yang gak ingin kita share dengan anak buah. bagi sebagian atasan, tidak bagus jika anak buah who know too much about something. karena bagi sebagian atasan itu, mendapat anak buah who know too much, adalah sama aja memelihara macan tidur.

benarkah begitu?

bagi ku nggak sama sekali. justru aku akan memupuk anak buah who knows too much tadi, kita jadiin aja dia referensi hidup dan ditinggal di-manage aja kapasitas storage nya hehehehe, ya nggaks ih.

kadang kala ego emang lebih banyak berbicara, kita sebagai atasan nggak tau bahwa anak buah itu banyak punya peluru yang disimpan dan tidak di share ke atasan, pasti itu jika dia anak buah yang pintar. anak buah yg pintar adalah tidak membiarkan bossnya mengerti semua hal yg anak buah itu ketahui, sayang ntar dibajak deh ide2 gw, katanya sih begitu...