sisa semalam...
sekali lagi, aku menemukan sosok pria yang lupa akan ego dan segala keinginan dan rencana hidupnya karena seorang anak. sepanjang hidupku banyak aku temui pria yang sangat dekat dengan anak kecil. entah anak kandungnya, entah anak angkat, entah anak temannya, entah anak dari calon istrinya, entah dari anak selingkuhannya (yg bukan hasil dari hubungan mereka).
pria-pria itu, begitu tunduknya, begitu manut-nya, dan begitu kerasnya kemauannya demi si anak itu. seorang teman, dia secara mati2an mengusahakan hak perwalian anaknya setelah proses divorce nya selesai. dengan alasan ego dan keinginan untuk membuktikan bahwa dia sanggup untuk menjadi seorang single parent, tanpa bantuan dari mantan istrinya yang juga ibu dari anak tersebut. padahal jika dilihat lebih jauh, mantan istrinya itu juga seorang ibu yang bekerja, mapan, mempunyai tempat tinggal dan berpendidikan tinggi. tapi tetap aja si ayah menginginkan hak perwalian itu jatuh ke tangannya, dengan segala macam alasan yang dibuat ada. beda cerita kalo si mantan istrinya itu nggak becus ngurus anak.
bagi si pria, kekuasaan untuk memiliki hak perwalian untuk anaknya adalah segalanya. mengalahkan apapun yang ada di dunia ini. padahal jika hak perwalian itu sudah jatuh ke tangannya, apa yang akan terjadi? apakah anak tersebut akan pasti menjadi orang pintar? apakah dijamin bahwa kesejahteraan anaknya akan lebih baik dari yang diberikan ibu anaknya/mantan istrinya? apakah dijamin dia akan bisa memberikan kasih sayang seorang ibu yang, kita semua tau bahwa, tidak dimiliki oleh pria mana pun, sense nya.
disini ego pria berbicara, mengalahkan segala hukum termasuk hukum alam, dimana anak dan ibu adalah sebuah keterikatan kosmis yang sulit untuk dijabarkan apalagi untuk di-kloning, diimplementasikan oleh seorang ayak terhadap anaknya. tidak akan sama. tapi inilah yang selalu dikejar para pria/bapak. keinginan untuk terlihat bahwa dia mampu, termasuk mampu menghidupi dan memelihara anaknya, tanpa memperhatikan sisi2 psikologis dari hubungan seorang ibu dan anak kandungnya.
-----
lain cerita
-----
seorang pria yang mudah sekali cinta terhadap seorang anak kecil, bisa jadi anak kecil tersebut adalah anak dari orang yang disayanginya, sehingga dia akan menyayangi anak itu seperti dia-lah ayah dari anak itu. dari sisi lain mungkin dia mencurahkan kasih sayang dan cinta ke anak tersebut sebagai pengejawantahan cintanya kepada ibunya. hubungan antara seorang pria dengan seorang wanita single parent, yang mungkin terdapat beberapa kendala sehingga membuat si wanita berpikir beberapa kali untuk mengiyakan ajakan untuk mengarungi rumah tangga dengan pria tadi. karena kondisi uncertainty ini, si pria mencurahkan segala perhatian, kasih dan cinta nya kepada anak dari wanita yang dipujanya itu.
sekali lagi, pria takluk oleh binar mata seorang anak kecil, melupakan logika bahwa dia harus meneruskan hidup, harus memilih, wanita yang dijadikan teman hidup dan ibu dari anak2 kandungnya. melupakan logika bahwa anak labih bagus secara psikologis untuk tinggal dengan ibu kandungnya, apapun dan bagaimanapun keadaan ibunya.
No comments:
Post a Comment