sebagai wanita, aku suka sebel dengan pria yg sok menjadi pahlawan.
contoh kasus:
di dalam busway yang sedang melaju, sederetan bangku yang disediakan sudah penuh oleh laki-laki, wanita, tua muda. dan masuklah seorang cewe, muda, seksi, cantiklah pastinya, dan berdiri bergantung, karena dia nggak mendapatkan tempat duduk kosong di dalam busway itu. dan seorang cowok, gk tau muda atau tua, yg jelas cowok dah, tiba2 berdiri dan mempersilahkan cewe itu duduk. aneh? nggak lah ya, dia kan seperti pada umumnya pria2 cemen di indonesia atau di seantero dunia, berusaha untuk menjadi, setidaknya berusaha menjadi, pahlawan, yg memberikan kenyamanan duduk di kursi busway kepada seorang cewe, ya di cerita kali ini seksi dan cantik lah, sehingga dia berdiri bergelantungan dan cewe itu duduk manisnya di kursi yg diberikan tadi. trus cewe itu ngajak kenalan? OH NO, tentu tidak... belum tentu ding, kecuali kalo cowo tadi ganteng dan harum, hehehe.
apa ekspektasi cowo tadi? dimana perjalanan dia masih jauh, bus baru lepas dari terminal blok m, dan dia menuju ke ujung perjalanan, stasiun kota. baru bbrp menit duduk, dia rela lepaskan comfort zone dia ke seorang cewe, ya jelas muda seksi dan cantik, yg dia nggak kenal dan kemungkinan besar dia juga gk bisa kenal karena tuh cewe turun di bunderan HI dan ditungguin cowonya di F bar. so, man... ngapain sih kudu sedemikian sok menjadi pahlawan? sapa yg mo menilai? Tuhan? Tuhan akan menilai apa yg ada dalam hatimu, apa kamu benar2 tulus untuk nolongin cewe itu? atau bukan karena ingin orang lain melihatmu sebagai seorang gentleman? atau bukan karena dalam hatikecilmu kamu kepengen kenalan ama cewe itu dan kemudian tukar no hp dan kemudian berjanji ketemu lagi esok hari dan berkencan di kemudian? ah...
kasus lain:
seorang cowo yang masih bekerja di kantornya di larut malam, dan akhirnya dia pulang. di dalam lift berpapasan dengan rekan kerjanya, wanita dong jelas, dan dalam kondisi yg kemalaman (iya dong wong ketemu kok) dan cewe itu harus pulang sendiri tidak ada yg jemput. cowo itu menuju parkiran dan akan berkendara, sendirian. ini bukan kasus kalo cowo itu single, tidak punya pasangan. tapi kalo cowo itu sudah punya pasangan? bahkan sudah punya istri, patutkah dia menawarkan diri untuk mengantarkan cewe itu pulang? atau patutkah cowo itu mengiyakan permintaan cewe tadi untuk mengantarkannya pulang karena alasan bahwa sudah malam dan takut sendirian naik taxi?
kalo kamu jadi cowo itu gimana? dilemma? please deh... pasti kepengen ngantar pulang kan?
ah...
gw sering berdiri di busway, sering antri di ATM, sering antri di mcD, dan sering pulang sendirian...
pulang sendiri?? aduu duuhh...cini cini pulang cama tante...:D
ReplyDeletetulisan ini kan karena yg nulis ga pernah diperlakukan begitu sama cowok ya... gpp kok mbak, namanya juga usaha ya, hehe... para cowok yg sok gentle itu juga melakukan hal yg sama, "usaha"... kekeke...
ReplyDeletetepat seperti yg aku prediksikan, pasti ada g komentar seperti ini. gw dah berpuluht aun hidup bersosial dan secara fisik gw gk jelek2 amat lah, sehingga orang2 sekitar gw yg melancarkan "usaha" juga ada, walogw gk pedulin gk ngitung.
ReplyDeletejustru tulisan ini gw persembahkan kepada para cowo yg baik hanya karena supaya dipermudah urusan kedepannya, seperti,ngajak makan, nonton, dlsb. bukan karena memang dia benar2 gentel dan tau bahwa tempat duduk itu lebih dibutuhkan olehs eorang ibu yghamil, atau kepada nenek2 yg kerepotan kalo kudu bergantungan di busway.
Re.....
ReplyDeleteHmmm bukannya mo belain loh, tapi ngak semua co seperti itu ... memang ngak bisa di bantah bahwa ada beberapa co yang bertingkah seperti itu...
Tapi terus terang idealnya sich co harus mengalah ke setiap penumpang perempuan, khususnya yg sedang hamil, orang tua atau invalid ... bukannya sok jadi pahlawan tapi sudah menjadi keharusan seorang laki laki untuk bersikap gentle seperti itu....
Hanya kayak zaman dah berubah ... masing masing tengelam ke dalam keinginan dan urusan mereka masing-masing tanpa mau menghiraukan bahwa hidup ini sebuaj collectifitas ngak akan mampu seorang itu hidup sendiri tanpa orang lain...
Tapi minimal laki2 dalam cerita mu masih mau mengalah untuk berdiri ..yahhh postive thinking sajalah...
Mudah-mudahan di lain hari kamu ketemu seseorang yang mau melepas kenikmatannya untuk mempersilahkan kamu serta wanita2 lainnya untuk duduk.
Mana cowoknya ?? Biar saya gebukin :D
ReplyDelete