kenapa aku nggak nulis tentang musibah2 kemaren? buat apa, toh media banyak yang bercerita, dan sangat detil. mo poto2? liat aja di internet, mo cerita? liat aja di koran/tabloid atau majalah.
tapi kadang, sangat menyedihkan jika bencana/musibah ini dijadikan komoditas bagi sebagian orang. ada yang menjadikan musibah ini alat untuk mendongkrak ketenaran, ada yang menjadikan musibah ini alat untuk memperbaiki nama baik, ada yang menjadikan musibah ini sebagai alat untuk mengambil hati masyarakat dan lain-lain dah.
sampai2 ada pula sebagian pihak yang memanfaatkan untuk memungut uang dan, entah sampai ke para korban musibah tersebut atau tidak, karena kita nggak tau dana itu disalurkan kemana dan diberikan nanti kepada siapa dan dimana.
sudah menjadi cerita dari dulu bahwa orang memberikan bantuan itu sekalian di dokumentasikan, dipoto, ditayangkan. mungkin dia mencari saksi bahwa dia sudah memberikan bantuan itu, atau, apa ada hal lain sehingga dia ingin orang lain tau bahwa dia sudah memberikan bantuan itu?
dan yang lebih menyakitkan hati lagi, musibah2 itu dijadikan sebagai tempat tujuan perjalanan/wisata. memang awalnya mereka tidak berniat untuk berwisata sama sekali, mereka berniat untuk membantu korban. tapi apa yang terjadi? sebagian dari orang tadi hanya menjadi fotografer dadakan yang berusaha menghasilkan foto2 dahsyat dengan angle yang beda dari yang lain, dan dia lupa bahwa dia telah memotret kesengsaraan orang lain yang sangat tidak memerlukan popularitas apalagi nilai dari selembar foto.
No comments:
Post a Comment