dari obrolan temen di sepanjang jalan dari cisarua menuju jakarta, ada hal yg menarik, tentang prinsip sebagian orang jawa yg mangan nggak mangan asal ngumpul. kata dia itulah sebabnya kenapa orang jawa pada miskin. karena terlalu nrimo, nggak makan nggak apa2 asal masih deket, masih bersatu, masih keliatan batang hidungnya, gk lungo adoh-adoh (gk pergi jauh2, bhs jawa).
banyak sih kecenderungan untuk seperti itu, aku inget jaman sma dulu, selalu diwanti2 supaya kalo kerja nggak keluar jawa. sebaiknya di jawa aja, jadi deket kalo ada apa2. sebaiknya kerja jadi pegawe negri aja, jadi kerjana ya disitu2 saja di kota sendiri, di kandang sendiri. dan pas keterima di stttelkom, orang tua selalu cari informasi bagaimana caranya mensiasati supaya nanti waktu penempatan, anaknya ditempatkan di jawa saja...
jadi cenderung memilih kerja di jawa, karena lebih nyaman deket dengan keluarga/orang tua, walo di luar jawa dijanjikan posisi dan gaji yg lebih, kebanyakan pada menolak. ya gimana gk menolak, walo gaji setinggi langit tapi kalo pulang ke jawa tiket pesawat nya pp bisa sebesar gaji waktu itu, ya sapa yg mau? lom lagi kalo dah punya keluarga disana (anak n istri/suami).
nah ada prinsip orang cina bahwa ngumpul nggak ngumpul asal makan. disini mereka cenderung have a struggle untuk nyari uang dimana saja, nggak harus deket sama simboknya atau keluarganya, kalo perlu ke kota lain atau bahkan ke negara lain, singapura contohnya. banyak kok orang cina indonesia yg merantau ke singapura hanya dengan modal ijasah s1 dan uang pas2an, dan sekarang dah megang posisi penting di perusahaan2 besar. nggak memungkiri juga bahwa ras mereka emang mayoritas disana, tapi mereka bukannya tanpa usaha yg maha keras. semua orang tau ngoyo dan loyal nya mereka dalam urusan kerja/bisnis.
No comments:
Post a Comment