manusia diciptakan memiliki mata yg dua duanya mengarah ke depan. nggak kesamping kayak burung, ayam maupun bebek atau kuda. dan nggak bisa berputar 180 derajat seperti burung hantu. jadi kita secara default memang harus memandang ke arah depan, ke masa depan ke apa yg ada di hadapan kita. bukan ke masa lalu atau apa2 yg tidak ada hubungannya dengan kita. karena kalo kita terlalu banyak melihat, terlalu berat kerja otak kita, terlalu banyak informasi yg diterima, palagi manusia memang dikaruniai memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi dan daya analisis yg spontan tanpa ada perintah dari otak...
itu pula yang menyebabkan manusia kebanyakan tidak melihat ke dirinya sendiri, tidak introspeksi diri, bari introspeksi setelah diingatkan. Ngilo Githok, berkaca ke tengkuk sendiri, memang sulit dan perlu tools untuk melihatnya. perlu orang lain atau kaca untuk kita bisa melihat tengkuk kita sendiri. apa kata orang tentang kita, apa persepsi orang tentang kita adalah tools atau kaca bagi kita untuk Ngilo Githok... introspeksi.
kadang apa yg dilihat orang memang tak sesuai benar dengan kenyataan, karena tiap2 manusia mempunyai persepsi sendiri2 mengenai hal2 yg dilihatnya, mungkin si A melihat githok kita berpanu, karena dia melihat ada bayang2 putih yg ada di tengkuk kita, sedangkan si B melihat githok kita dan tidak berpikir bahwa kita berpanu karena dia tahu bahwa sebelumnya kita memang beberes kamar sehingga serpihan2 debu jatuh ke tengkuk, dan si A nggak tau bahwa kita barusan beberes sehingga di tengkuk ada serpihan2 kotoran yg dia anggap panu tadi.
No comments:
Post a Comment