cukup catching in the eye membaca slogan sebuah tawaran bisnis tersebut. kesannya menarik dan mudah untuk dijalankan. ya karena asyik tadi. masyarakat kita (indonesia) masih terlalu manja akan kehidupan. kalo bisa makan tanpa kerja, knapa tidak? di beberapa negara lain mungkin hal itu tidak pernah terjadi. no free lunch, nggak ada yg gratisan, semua perlu kerja untuk mendapatkan sesuatu/uang.
masyarakat kita masih terlalu excuse untuk memperoleh standar kehidupan yg minimal hanya demi masih bisa bermalas2an, bangun siang atau hanya dengan menengadahkan telapak tangan demi belas kasihan orang lain. dan dia tinggal makan aja. enak ya? begitu juga dengan tawaran bisnis.
bagi para network marketer yg sering prospecting dan one on one sampai follow up, pasti sudah mempunyai prosentase sendiri mengenai kemungkinan orang yg di prospek mau join ke bisnis dia atau dengan malas2an menolak join ke bisnis tersebut hanya karena "nggak bisa" atau "capek" atau "sudah banyak yg ngerjain".
waktu kecil papa selalu marah kalo aku bilang "nggak bisa" kalo disuruh melakukan sesuatu (sekali lagi aku ambil sosok papa, karena ternyata apa2 yg aku sebelin dari dia waktu kecil, kebalik sekarang jadi hal2 yg aku pegang. im sorry pa...) kata-kata "nggak bisa" bagi papa adalah representasi dari keputusasaan dan kemalasan. pasti ada hal yg bisa dilakukan untuk memenuhi kewajiban atau tugas tadi selain jawaban "tidak bisa".
capek? itu tanda kemalasan. nggak dipungkiri, aku juga salah satu member dari club pemalas, kalo dibolehkan, aku pengen bangun jam 11 siang setiap hari. itu yg diiming2kan oleh para independent bussiness owner yg sudah jadi. mereka mengiming2i (apa ya bahasa indonesia mengiming2i?) bahwa kalo sudah dapet passive income, maka mereka bisa bangun tidur jam berapa aja mereka mau, mereka bisa pergi belanja ke mall saat hari kerja sehingga sepi dan nggak antre, mereka bisa nonton di jam sore hari, intinya mereka nggak terikat kerjaan dan jam kerja.
kenapa selalu hal itu yg di obral oleh para penerima passive income? ya karena hal2 itulah yg membikin sebagian masyarakat indonesia terpana dan terpesona sehingga mereka tertarik untuk menekuni bisnis tersebut.
apa yg terjadi sebenarnya adalah menjalani bisnis tersebut nggak se-asyik yg mereka sangka2 atau prediksi sebelumnya, tetep aja ada setresnya dan capeknya serta ngejar setoran. nggak ada bisnis yg santai, nggak ada bisnis yg asyik, kalo kamu ingin mencapai target yg kamu inginkan.
No comments:
Post a Comment