OMYGOD...
bener2 terasa terkungkung, tersiksa, terpaksa. sudah kesekian kalinya aku menghindari acara2 seperti ini. dimana kita harus mengekspresikan diri tanpa trigger dari kita sendiri. ntah kenapa aku bisa aja nangis di tengah sholatku, di tengah doaku. tapi kenapa aku gk bisa menangis dan merenung disaat aku diminta untuk melakukannya? atau emang kana aku pada dasarnya gak bisa diatur dan ngikuti aturan? hmmm
alhasil yg ada cuma rasa dongkol, pegel2 di pinggang, gerah, dan kuping sakit. apakah efektif ya buat orang2 seperti aku ini? i dont know much.
kenapa sedekah harus dipaksakan? kenapa berdoa juga harus dipaksakan? there are still many others way to make people have a spiritual quotient. meyakini bahwa Tuhan itu ada, bahwa Tuhan di atas segala2nya, dan segala2 ada karena Tuhan.
yang paling bikin kesel, ada game dimana pura2nya kita membayar rekan sebelah kita karena dah "pura2" nyemirin sepatu kita, dan uang tersebut digunakan untuk membantu orang sakit. tapi ternyata pada akhir cerita, uang yg terkumpul tersebut diklaim sebagai honor si pembicara. lha? darimana cerita? walo mungkin ini dalam skala becanda, tapi... kok, skali lagi, nggak banget ya? lebih bagus nya lagi si pembicara juga menyisihkan sebagian honor dia untuk tadi, dan itu tidak terjadi...
No comments:
Post a Comment