beribu kali aku melambaikan tangan untuk tidak memberikan sumbangan ke anak-anak kecil yg suka minta2 di daerah pusat makanan menteng dan sabang, dan mungkin banyak lagi tempat laen. semakin banyak mereka, dan tak terkendali lagi.
pernah dulu aku rajin kasih mereka yg minta sumbangan untuk rumah yatim piatu dan pembangunan masjid. tapi setelah kesekian kali aku ngasih ke anak yg sama dengan formulir yang sama, hanya bertambah lusuh, tidak ada report apalagi perkembangan mesjid, aku nggak mau kasih lagi ke mereka. dan di sudut jalan sana ada seorang ibu2 membawa tas kempit di ketiak, sama lusuhnya, menunggu dengan tidak sabar. dan bbrp jam kemudian menggiring anak2 kecil perempuan berkerudung seadanya dan kotor, membawa map, ke tempat pusat makanan lain...
---
seorang anak lelaki, kecil, bau,lusuh, hitam, tak beralas kaki, kaosnya bolong2, dekil, menengadahkan tangannya secara tiba2 saat aku makan nasi gila di menteng... kaget!!! dan hilang nafsu makanku.
---
setiap hari mereka meminta2, sekian minggu, bulan, tahun, saat mereka nanti remaja, apakah terus meminta2? saat mereka dewasa, apakah mengkaderisasi anak2 kecil adik angkatan mereka untuk meminta2 dan mereka sebagai kolektor?
nggak akal berhenti kondisi seperti ini berhenti. kalo kita nggak menghentikannya, menghentikan memberi uang receh ke mereka, even cuma 500 perak, itu dah jadi harapan bagi mereka bahwa dengan meminta2 saja mereka bisa hidup...
No comments:
Post a Comment