sudah menjadi hal yang biasa jika pas mo lebaran, semua tiket harganya naik. dulu, kecuali tiket kereta, ada tuslah, pasti sangat lebih mahal, contoh tiket pesawat dan bis. sekarang, menyusullah tiket kereta. rata2 naik 2 x lipat. belum kalo dah kena calo, bisa 3 x lipat.
dulu aku cukup senang dengan ada nya kereta yang tiketnya nggak kena tuslah. sekarang dengan dalih bersaing dengan pesawat, dengan enaknya aja tiket kereta ada tuslahnya. semakin mendekati lebaran semakin mahal. sebagian pihak mengatakan, dilakukan nya hal seperti ini supaya mengurangi keinginan pulang pada saat hari h lebaran sehingga arus mudik bisa ditekan. loh! mimpi kali ye?
namanya orang indonesia, mo tiket semahal apapun tetep diusahakan untuk dibeli, wong lebaran je. alhasil, tujuan untuk menekan arus mudik tetep aja nggak tercapai, wong tiket pesawat yang harganya selangit pun habis, apalagi kereta, 30 hari sebelum hari keberangkatan pun sudah habis. dengan harga uang sedemikian fantastisnya. mo dinaikkan sampe 300% pun tetep aja habis, ayo totoan piro ( taruhan berapa, bhs jawa).
di lain pihak, ada sebagian yang sangat tidak mampu dengan dinaikkannya tarif kereta ini. bagi mereka yang gaji+THR nya pas2an, dengan membawa istri dan 2 orang anak, dari jakarta ke madiun misalnya, dia akan menghabiskan 4 x rp 300rb x 2 (pp) = rp 2.4 juta rupiah, hanya untuk transportasi sekeluarga mudik pp. belom untuk bagi2 oleh2 di kampung, makan dan keperluan sepanjang perjalanan dan liburan, biaya rekreasi...
No comments:
Post a Comment