Saya tidak melihat korelasi yang jelas antara kartu kredit dan derajat konsumerisme (bagi para wanita) mungkin karena saya nggak terlalu wanita? bisa jadi. bagi pemilik 10 kartu kredit, dan benar-benar menggunakannya dan memang mampu untuk membayar tagihannya, dia menganggap dirinya bukan konsumer, karena dia membeli sesuatu dengan kartu kerditnya untuk hal-hal yang memang dia butuhkan. Semisal, dia adalah seorang eksekutif yang membutuhkan setelan bagus dan mahal untuk tampil bagus di depan direktur-direktur perusaahaan mitra nya. ya make sense lah kalo dia beli setelah seharga sejuta dua ratus dengan menggesek kartu kredirnya.
mengapa dia punya 10 kartu kredit? "saya mampu membayar semua tagihannya dan iuran tahunannya" jawabnya. so? bukan konsumer kan? dan pasti dia tau bagaimana konsekuensi dari keterlambatan bayar atau bahkan kelalaian membayar tagihan. salah satu alasan kenapa dia memiliki banyak artu kredit adalah,"saya sering mengajak clients saya untuk makan siang di restoran A, dan seringnya hampir tiap minggu saya makan disana, jadi saya memiliki kartu kredit bank B supaya dapet fasilitas diskon 10% dari restoran tersebut, itung-itung 10% dari selama saya makan setahun sudah lebih dari iuran tahunan kartu kredit tersebut".
jadi, dengan menggunakan kartu kredit secara bijak dan nggak besar pasak daripada tiang, nggak ada negatifnya memiliki banyak kartu kredit.
No comments:
Post a Comment