macam-macam saja interpretasi orang-orang (yg berpuasa) mengenai gosip. lagi puasa jangan bergosip. salahkah? nggak hanya selama puasa, namanya bergosip (dalam hal ini bergunjing) adalah perbuatan tercela, ya gak seeehhh. tapi bagi penganut prinsip itu (segala gosip/infotainmet baik yg merupakan news, maupun "kata orang" yg artinya gak ada sumber jelas yg ngomong) seharusnya ya sepanjang hidup dia nggak perlu lah ngurusi urusan orang lain, ngikutin perkembangan berita orang yang bukan urusannya, ya gak seh!
case 1:
"kabarnya istri syahrul gunawan sudah dalam keadaan hamil saat menikah, buktinya baru menginjak umur pernikahan yg ke 7 bulan, anaknya dah lahir tuuuhh"
case 2:
"syahrul gunawan dalam sebuah wawancara: iya betul bahwa kami sudah menikah siri sebelum kami menikah resmi di bulan desember 06"
mana yang gosip? mana yang berita? bagi gw sih 2 2 nya sama aja berita, sama aja dengan mendengar bahwa irawady junus menerima uang sebesar ratusan juta dan puluhan ribu dolar di suatu tempat tertentu.
kalo case 1 itu gosip dan case 2 itu berita, artinya kasus irawady junus itu gosip dong, secara yg ngomong bukan irawady junus, tapi reporter nya.
bagi aku apapun gosip berita dan lain sebagainya aku anggap itu news. dari kecil aku disuruh papa rajin baca koran yang nota bene penuh dengan cerita "katanya", walo tetep banyak juga yang bukan "katanya" artinya si nara sumber berbicara disitu. tapi yang model "katanya" banyak juga kok, contoh uji coba nuklir rusia... katanya amerika tuuuh...
makanya to, gak usah saklek-saklek. infotainment memang heboh dan memakan rating besar palagi dikalangan ibu2 (bapak2 juga sering liat kok palagi kalo ada berita artis cantik :P), anggep aja itu berita. kenapa hal yang heboh dan menjaring banyak perhatian orang selalu dicari jelek-jeleknya?
lebih baik mana membahas hikmah pentingnya walimahan di kasus syahrul gunawan dibanding ngebahas siapa kira2 calon direktur baru di kantor kita?
please deeeeeh...
No comments:
Post a Comment