kita dapat kepada orang lain. kalo kita bahagia, kenapa kita tidak membahagiakan orang lain pula? namanya juga ibadah. selain kita emang menikmati kebahagiaan kita, kita juga senang membuat orang lain bahagia. sesuatu yang bajik.
namun apakah dikala kita tahu bahwa kebahagiaan itu sebenarnya semu? saat dimana kebahagiaan itu hanya sebagai judul, hanya spanduk, hanya label.
dalam kehidupan sosial, apalagi akhir-akhir ini, orang hanya melihat label, melihat luarnya saja, melihat judulnya saja. sejatinya bagaimana, orang nggak begitu peduli. asal melihat label kita: happy, orang lain memandang kita emang benar-benar happy. begitu pula dengan sebaliknya, label kita marah, atau kita mengekspresikan diri dengan marah, orang langsung saja menilai bahwa kita sedang marah.
kadang kita harus belajar bahwa apa yang tersurat tidaklah selalu menjadi yang tersirat.
kecuali memang kita memberi label diri itu hanya untuk supaya terlihat demikian.
is it good to be like a glass? say what u wanna say. sometimes people find something else in u when u say something, especially when it's not true. jadi makin keliatan.
tapi tetap kembali ke statistik, pada umumnya orang hanya melihat label, tapi percayalah, sebagian dari mereka sebenarnya tahu apa yang sedang terjadi...
No comments:
Post a Comment