Waktu pilkada jakarta beberapa waktu yang lalu tersebar slogan:
"Serahkan pada AHLInya" itu untuk menjawab pertanyaan masyarakat jakarta tentang rencana penanggulangan banjir kepada cagub waktu itu.
Dan beberapa hari yang lalu ada iklan di televisi, benny pemilik contoh management berkata:
"Anda ingin terkenal seperti mereka (artis-artis contoh mgmt) daftar ke saya, karena sayalah AHLInya"
Kedua statement di atas menimbulkan efek yang berbeda, satu menyiratkan ketidak pastian setelah dua dan tiga kali memdengar slogan tersebut, karena, kemudian timbul pertanyaan: siapa sih ahlinya? Emang bapak ahli? Tiada jawaban, sampai sekarang pun. Adanya cuma grey area, seperti anekdot: "kan saya sudah bilang, banjir? Serahkan pada ahlinya... Siapa ahlinya? Saya? Ooo bukannn..." Hahaaha.
Statement kedua menyiratkan kepedean/percaya diri bahwa benny Contoh mgmt mendeklarasikan dirinya sebagai ahli di bidang mengorbitkan seseorang menjadi artis terkenal. Dia yakin bahwa dialah ahlinya karena apa? Karena sudah banyak bukti, banyak yang sukses yang dia orbitkan, sehingga tidak timbul syak wasangka pada benak pemirsa, pada saat benny bicara dan meyakinkan bahwa dialah ahlinya, semua pada mengerti, ya dia memang ahli. No doubt.
Siapa sih yang menentukan keahlian seseorang? Sertifikat? Gk banyak sertifikasi di muka bumi ini sehingga bisa menjustifikasi keahlian banyak manusia di bumi ini. Namun apakah kita percaya saja dengan seseorang yang menyatakan bahwa dirinya ahli? Apa dasarnya? Kalo emang tidak/belum disertifikasi, bagaimana dia yakin bahwa dirinya ahli?
Begitu pula dengan roy suryo, dia menjadi saksi ahli dalam kasus poto panas duo azhari. Wong institusi pengadilan mengundsng dia sebagai saksi ahli, padahal dia punya sertifikat apaan?
No comments:
Post a Comment