apakah kamu bisa mencintai orang dengan logika?
apakah kamu bisa memagari cinta dengan nilai2 logis?
apakah cinta itu suatu keterkekangan?
apakah cinta itu suatu hal yg membatasi?
berani mencintai seseorang adalah berani melanggar batas2 logika, batas eksak, batas2 matematis. dalam mencintai satu tambah satu sama dengan seribu, tidak ada yang pasti. mencintai identik dengan pengorbanan, sacrifice. mempersembahkan. cinta itu perlakuan, cinta itu apapun yg dilakukan demi orang yg dicintai, bahkan menembus ke tidak logisan.
mencintai bagaikan mengarungi lautan, mengayuh dalam samudera, luas, horizon yang tak teraih, jauh, dan gak nyampe2. mencintai itu nggak bakal ada finishnya, nggak ada berhentinya, nggak ada titik akhir, nggak ada target.
logis? jauh.... tak ada yg masuk akal, semuanya tak terhingga, invinitive, dibagi nol...
tuntutan untuk mencolek nilai2 logika saat kita mencinta, menjadi blur, menjadi hal yang retoris, menjadi kalimat majemuk, dan klise. kamu cinta dia, tapi kamu harus logis dengan kenyataan, so apakah cinta itu harus dikikis? dipipihkan? ditipiskan? supaya bisa spek dan masuk akal? wong kenyataannya cinta itu emang gk bisa dimasukkan ke akal.
mencintalah dengan leluasa,
mencintalah dengan segala kemampuan mu mencinta,
cintailah apapun yg kau cinta,
berikan saja cinta itu,
seperti melempar koin ke dalam kolam,
kolam tak kan membalas koin itu, koin itu tetap ada di dasar kolam,
dan kamu kehilangan koin itu,
tanpa merasa kehilangan,
karena sudah seharusnya koin itu terlempar ke dasar kolam,
sudah seharusnya kolam itu diam...
karena kamu mencintanya...
Sangat menyentuh.
ReplyDeleteDan itu sangat benar.
Mencintai itu seperti matahari yang menyinari bumi tanpa mengharapkan imbalan. Ikhlas dan rela. Sampai batas akhir.