surti sungguh menikmati kehidupannya, walau kadang dia merasa sepi, merasa sendiri, merasa jauh, dan tidak eksis. seks bagi dia sudah menjadi santapan yang sehat, hidupnya sudah lurus, dia setia pada suaminya yg sudah beristri itu. da0n surti tau posisi dia dan surti mengerti bahwa seks adalah urusan jatah, urusa gilir menggilir, dan dia tau resiko itu.
seks di masa lalu surti sudah menjadi bayangan hitam yg takkan terkuak kembali dalam benak surti. masa2 itu seks bagi surti seperti menjahit. menjahit baju pesanan. dimana dia harus menjahit bahan yg diberikan pelanggan sesuai dengan pola dan model yg diminta, mau ngak mau, capek ngak capek, mood nggak mood, surti harus mengerjakannya, menjahit bahan itu untuk menjadi baju sesuai dengan pesanan pelanggannya.
surti menikmati seks dia saat ini, walo hanya beberapa hari per dua minggu, paling pasti ya cuma tiga empat hari tiap dua minggunya. surti sangat menantikan hal itu untuk mengusir sedih dan luka hatinya kala dia merasa sendiri, dan dalam kenyatannya dia memang sendiri dikala suaminya berada di rumah istrinya, yang lain.
to be continued...
No comments:
Post a Comment