Jan 11, 2009

Merangkul para DIGITAL NATIVE

Apa sih digital native itu?

Bagi anda2 yang seumuran dgn saya yg masih dua puluhan ini (:p) mari kita ingat apa yang ada di sekitar kita saat kita usia tiga tahun hingga sd. Apa media digital yang ada di sekitar kita waktu itu? Hampir nggak ada. Jangankan tv kabel, tv yg ada remotenya belum ada. Sekarang, anak2 kita, even baru 14 bulan seperti daphne tau apa fungsi remote dan cara menggunakannya.

Apakah dulu kita biasa dengan telepon? Terus terang waktu itu di rumah saya tidak ada telepon, saya baru mencoba telepon (umum) saat smp. Itupun deg2 an banget, takut salah, abis tekan no telp, terus ngapain? Loh kok bisa ada yg ngomong? Sekarang anak balita sudah banyak yg bisa angkat telpon, bahkan menelpon. Dulu mana ada sms, henpon itu hanya ada di komik2 startrek. Sekarang anak2 sd sudah saling ber sms.

Anak-anak kita inilah digital native, dimana sejak dini mereka sudah kenal dengan media digital, tekan tombol, isi password, kirim msg, kirim imel. Ngidupin mesin hanya dengan satu tombol, dan masih banyak lagi termasuk bagaimana mengakses internet, main game di segala macam console, bahkan sebagian dari kita, saat ini sudah dipusingkan bagaimana mengoperasikan nintendo wii, atau mengoperasikan mac book. Iya betul dan juga blackberry serta iphone.

Dengan masa kecil kita yang begitu, dan saat ini sebagian besar diantara kita fasih dengan piranti digital, bisa kita bayangkan 25 atau 30 tahun lagi apa yg ada di benak anak-anak kita ini? Apakah tidak sebaiknya mereka kita bekali sesuatu? Supaya tertanam di benak mereka yang masih baru memorynya, belum diformat ulang? Contoh seperti cerita orang tua kita bahwa kalo makan semangka dan biji nya tertelan, maka akan tumbuh pohon semangka dari kepala kita nanti? Hal itu sampai sekarang masih terngiang kan di benak kita walau kita tau bahwa itu hanya dongeng nakut2in anak belaka.

Bayangkan jika saat ini anak-anak kita sudah terbiasa nelpon dengan flexi, berinternet dengan speedy, apalagi mereka senang, happy, dan terbantu oleh merek2 itu? 10 atau 20 tahun lagi apa yang ada dibenak mereka? Apa yg akan mereka pilihkan untuk anak mereka?

ayo kita rangkul dan perhatikan para digital native ini, sehingga prosuk kita akan semakin lama mengakar mengurat di benak mereka. Seperti pepsodent, permen sugus, nutrisari yg saat kecil selalu kita lihat di televisi, sekarang pasti kita tahu apa yg terbaik buat anak-anak kita.

1 comment:

  1. dosen saya pernah bilang,,,

    bahwa terlalu bangaknya faslitas dan kemudaha dalam hidup membuat manusia terutama anak-anak tak akan bisa mengahdapi "survival" dalam hidup ini,,,

    liat aja, jika remot tv hilang,,,
    mereka mencarinya setengah mati, padahal tinggal pencet tombol yg ada di tv,

    atau ketika keponakn saya kehilangan hp dy seperti kehilangan hidup'y.,.,.

    mungkin ini hanya sepenggal cerita dari dampak negatif IT,

    ReplyDelete