Sep 4, 2006

Anak emas bos

Mungkin banyak di berbagai tempat bekerja dimana ada atasan dan banyak bawahan, adanya seorang yang dijadikan sebagai golden boy (or girl?). Bahasa awamnya, anak emas (bukan nama sejenis snack ya). Mengapa muncul fenomena anak emas? Kadang dalam bekerja seorang atasan membandingkan cara kerja, penampilan atau apapun atribut yang ada pada anak buahnya dan entah secara objective maupun subjective dia akan lebih concern kepada sebagian, atau seorang, anak buahnya.

Tak ada salahnya seorang bos me-motivasi sebagian atau salah seorang anak buahnya karena dia adalah seorang pemimpin yang cara pandangnya pasti berbeda jika dibanding cara pandang seorang bawahan terhadap peering nya. Mungkin sang atasan melihat sebuah kesempatan, sebuah harapan pada si golden boy tersebut. Kadang dia tidak sadar (atau mungkin cuek aja) bahwa perlakuan special tersebut dapat memicu like & dislike di pihak lain. Untuk bawahan yang lain sudah pasti, karena sama-sama bekerja atau bahkan mungkin ada sebagian anak buah merasa hasil kerjanya lebih bernilai, atau sudah bekerja lebih keras dibanding sang golden boy.

Begitu juga dengan atasan lain yang melihat kondisi tersebut. Like & dislike juga akan muncul dengan berbungakan berbagai cerita (yang kadang miring) tentang ke-spesial-an sang golden boy. Segala tingkah laku, keputusan, ide sang golden boy pasti akan dihubung-hubungkan dengan ke-spesial-an hubungan tadi.

Bagi sang golden boy sendiri, dia akan mendapatkan kesempatan emas (karena dia adalah anak emas?) dimana dia dapat menyampaikan ide-ide yang mungkin lebih didengar dibanding ide-ide dari anak buah lain yang mungkin nggak lebih buruk. Kesempatan inilah yang seharusnya diambil walau dengan resiko lain yang sebenarnya nggak penting untuk dijadikan sebagai sebuah kendala. Bagi golden boy yang punya visi, dia pasti menjadi seorang high flyer jika pandai memanfaatkan kesempatan ini dan sekaligus bisa juga menjadi enemy of the year bagi pegawai lain yang mungkin tidak punya kesempatan untuk mempromosikan idenya.

Bagi para looser yang merasa tidak lebih buruk dari sang golden boy nggak usah kecil hati. Masih banyak cara lain menuju ke roma. Atasan bukan hanya atasan anda. Dan ide anda bukanlah hanya milik atasan anda. Ide orisinal sebaiknya disampaikan kepada orang yang tepat walau mungkin tidak akan merubah penilaian kinerja karena yang menilai kinerja anda adalah atasan langsung anda. Tapi kepuasan karena ide anda, paling nggak, didengar oleh orang lain adalah hal yang tidak bisa dibandingkan dengan penghargaan sang atasan. Tidak bisa dibandingkan dengan reward promosi yang mungkin terlihat karena permainan politis belaka.

So, spread your ideas, find the right man to share dan bangun eksistensi diri anda.

No comments:

Post a Comment