Tidak ada seorangpun di dunia ini akan dengan serta merta menyatakan dengan jujur bahwa dirinya brengsek. Mungkin ada satu atau dua, tapi pasti dinyatakan setelah adanya pemikiran dan persiapan tentang apa yang akan terjadi setelah pernyataan tersebut dilontarkan.
Apakah anda merasa bahwa orang lain menganggap anda brengsek?
Hal ini juga sulit. Sekali lagi kita tidak dapat men-drive persepsi orang tentang kita. Persepsi orang dapat muncul karena berbagai hal. Tapi tetaplah persepsi itu akan muncul dengan sebab apapun. Jika tidak ada sebab, maka persepsi tersebut tidak akan ada.
Orang menganggap anda brengsek? Pasti anda sudah melakukan sesuatu.
Anda tidak tahu, pada saat anda melakukan apa sehingga timbul persepsi brengsek tentang anda. Kadang seseorang tidak peduli tentang persepsi orang. Sangat banyak orang yang beranggapan terhadap dirinya sendiri seperti ini. Bahkan pada orang yang benar-benar brengsek sekalipun, dia tidak peduli jika orang lain menganggap dirinya brengsek. Parah memang.
Kadang anda benar-benar tidak tahu, apa yang membuat orang menganggap anda brengsek. Tapi hal tersebut dapat ditrace dengan cara melakukan sesuatu pancingan sehingga menimbulkan reaksi yang terlihat bahwa benar orang lain menganggap anda brengsek. Sulit?
tulisan yang nggak perlu dibaca bagi: kaum fanatik, ekstrim, berpikiran dangkal, merasa benar sendiri, tidak terbuka akan perbedaan orang lain.
Sep 10, 2008
Seorang sahabat adalah dia yang mau mengatakan keburukan sahabatnya
Kadang kita terbelenggu akan norma dan adat istiadat dimana mulut kita terasa terkunci untuk mengatakan sesuatu yang sebenarnya ada di benak kita. Entah karena segan, entah karena takut, atau entah karena malu. Tapi apa yang ada dibenak kita itulah yang selalu terngiang pada saat kita bertemu seseorang yang kita hormat, dekat atau cinta.
Perasaan segan karena tidak pantas jika kita mengatakan keburukan orang lain, karena kita pernah berhutang budi. Atau kita segan mengatakan tentang kenyataan yang buruk dari diri sahabat kita karena kita segan dengan dia, dan orang lainpun segan dengan dia, kita takut orang lain berpersepsi berbeda terhadap kita karena kita berpersepsi buruk terhadap sang sahabat tersebut.
Untuk menyatakan sebuah kenyataan yang buruk tentang seseorang kadang kita merasa takut jika orang itu marah dan menjauhi kita. Itu adalah salah satu notma yang dianut oleh lingkungan kita, bahkan di sebagian besar lingkungan manusia. Hal ini dipicu akan sifat manusia yang tidak bisa menerima kenyataan bahwa dirinya penuh kekurangan. Banyak manusia yang merasa bahwa dirinya sudah perfect dan sudah sangat berusaha menghindari hal-hal buruk, minimal di kacamata norma kehidupan masyarakat.
Apakah sepasang sahabat hanya membahas hal-hal baik antara keduanya? Membahas hal-hal baik memang memberikan energi positif yang membangun. Namun kadangkala kita tergelincir ke hal yang terlalu menggali kebaikan seseorang.
Baik terhadap sahabat adalah hal yang lumrah, bahkan harus. Jadi what’s the big deal? Membahas kebaikan antara teman atau sahabat adalah sebuah hal yang lumrah dan harus. Tidak hanya kepada sahabat, kepada seluruh umat manusia seharusnya, bahkan kepada musuh. Namun keburukan yang ada pada diri sahabat kita seharusnya tidaklah dapat membuat kita tenang berada di dekat dia. Karena seharusnya keburukan itu menjadi ganjalan kita untuk berada dekat pada sahabat itu.
Menjadi munafik itu berat pada awalnya namun akan terbiasa setelahnya. Sehingga jika kita terbiasa untuk berkata dan mengingatkan keburukan yang ada pada sahabat kita menjadikan kita terhindar dari banyak hal, pertama adalah terhindar dari kemunafikan, kedua akan membuat persahabatan menjadi sebuah hubungan yang pure tanpa basa-basi yang berujung kepada membanding-bandingkan seorang dengan seorang yang lain.
Perasaan segan karena tidak pantas jika kita mengatakan keburukan orang lain, karena kita pernah berhutang budi. Atau kita segan mengatakan tentang kenyataan yang buruk dari diri sahabat kita karena kita segan dengan dia, dan orang lainpun segan dengan dia, kita takut orang lain berpersepsi berbeda terhadap kita karena kita berpersepsi buruk terhadap sang sahabat tersebut.
Untuk menyatakan sebuah kenyataan yang buruk tentang seseorang kadang kita merasa takut jika orang itu marah dan menjauhi kita. Itu adalah salah satu notma yang dianut oleh lingkungan kita, bahkan di sebagian besar lingkungan manusia. Hal ini dipicu akan sifat manusia yang tidak bisa menerima kenyataan bahwa dirinya penuh kekurangan. Banyak manusia yang merasa bahwa dirinya sudah perfect dan sudah sangat berusaha menghindari hal-hal buruk, minimal di kacamata norma kehidupan masyarakat.
Apakah sepasang sahabat hanya membahas hal-hal baik antara keduanya? Membahas hal-hal baik memang memberikan energi positif yang membangun. Namun kadangkala kita tergelincir ke hal yang terlalu menggali kebaikan seseorang.
Baik terhadap sahabat adalah hal yang lumrah, bahkan harus. Jadi what’s the big deal? Membahas kebaikan antara teman atau sahabat adalah sebuah hal yang lumrah dan harus. Tidak hanya kepada sahabat, kepada seluruh umat manusia seharusnya, bahkan kepada musuh. Namun keburukan yang ada pada diri sahabat kita seharusnya tidaklah dapat membuat kita tenang berada di dekat dia. Karena seharusnya keburukan itu menjadi ganjalan kita untuk berada dekat pada sahabat itu.
Menjadi munafik itu berat pada awalnya namun akan terbiasa setelahnya. Sehingga jika kita terbiasa untuk berkata dan mengingatkan keburukan yang ada pada sahabat kita menjadikan kita terhindar dari banyak hal, pertama adalah terhindar dari kemunafikan, kedua akan membuat persahabatan menjadi sebuah hubungan yang pure tanpa basa-basi yang berujung kepada membanding-bandingkan seorang dengan seorang yang lain.
Sep 9, 2008
Kontroversi Acara Sahur
Pada saat sahur selama ramadhan ini aku lebih suka nonton trans tv, dengan komeng adul dan olga dkk. garing? emang, ecek-ecek? emang, gak mutu? emang. Tapi aku bisa ketawa dan ilang ngantuknya.
Banyak sekali yang bilang bahwa selama ramadhan sebaiknya fokus pada ibadah, tinggalkan hal-hal yang gak perlu. Ya memang betul itu. Tapi... hidupku dan mungkin hidup banyak orang lainnya memang penuh dengan "tapi".
Dunia berkembang, teknologi berkembang, kebutuhan manusia berkembang. Kebutuhan manusia juga berkembang. Ibadah juga berkembang, karena kesadaran akan adanya sang pencipta juga semakin besar. manusia diciptakan sedemikan kompleks dan banyak keinginan dan beragam antara satu manusia dengan manusia lain.
Jadi ya wajar-wajar saja sebagian besar masyarakat indonesia masih menginginkan acara sahur sekelas trans tv, dengan bukti rating yang tinggi ("Hadiansyah bersyukur acara Saatnya Kita Sahur mendapat respons bagus dari penonton. Audience share-nya rata-rata mencapai 25,7 persen pada minggu pertama ini." diambil dari kompas). Yang dapat diartikan bahwa masyarakat indonesia untuk acara sahur di pagi hari, harus nyiapin makan buat keluarga, mbangunin suami-anak-anak, kerja di pagi hari nantinya, membutuhkan acara yang ringan, lucu danbikin ketawa seperti ini.
Penonton dibikin bodoh dengan kuis? kuis-kuis sperti: adul sedang apa? pada saat itu adul sedang menirukan gerakan orang makan, dengan jawaban pilihan: a. adul sedang naik sepeda, b. adul sedang makan.
Yaiyalah gampang, emang penonton senang dibilang bodoh? penonton tv sedang dikasih duit. hahaha. itu saja kuncinya. Kuis yang sulit akan menyita durasi waktu tayang, tidak efektif dan tidak merata untuk semua supplier iklan disitu. dengan kuis yang gampang, acara jadi tidak monoton (seperti film-film indonesia yg lamabt banget alur ceritanya) dan cepat berganti scene panggung. kan bosen kalo liat kuis yang nunggu2 telp masuk dan jawabanya salah-salah melulu.
Itulah kenapa acara Saatnya Kita Sahur mendapatkan rating yang tertinggi (sementara) di bulan ramadhan 1429 H ini. Mereka pinter bikin acara menarik dan tidak membosankan, dan mengandeng mitra2 sponsor yang mau menggulirkan hadiah kuis yang nggak tanggung2... mak nyus bagi yg dapet...
Banyak sekali yang bilang bahwa selama ramadhan sebaiknya fokus pada ibadah, tinggalkan hal-hal yang gak perlu. Ya memang betul itu. Tapi... hidupku dan mungkin hidup banyak orang lainnya memang penuh dengan "tapi".
Dunia berkembang, teknologi berkembang, kebutuhan manusia berkembang. Kebutuhan manusia juga berkembang. Ibadah juga berkembang, karena kesadaran akan adanya sang pencipta juga semakin besar. manusia diciptakan sedemikan kompleks dan banyak keinginan dan beragam antara satu manusia dengan manusia lain.
Jadi ya wajar-wajar saja sebagian besar masyarakat indonesia masih menginginkan acara sahur sekelas trans tv, dengan bukti rating yang tinggi ("Hadiansyah bersyukur acara Saatnya Kita Sahur mendapat respons bagus dari penonton. Audience share-nya rata-rata mencapai 25,7 persen pada minggu pertama ini." diambil dari kompas). Yang dapat diartikan bahwa masyarakat indonesia untuk acara sahur di pagi hari, harus nyiapin makan buat keluarga, mbangunin suami-anak-anak, kerja di pagi hari nantinya, membutuhkan acara yang ringan, lucu danbikin ketawa seperti ini.
Penonton dibikin bodoh dengan kuis? kuis-kuis sperti: adul sedang apa? pada saat itu adul sedang menirukan gerakan orang makan, dengan jawaban pilihan: a. adul sedang naik sepeda, b. adul sedang makan.
Yaiyalah gampang, emang penonton senang dibilang bodoh? penonton tv sedang dikasih duit. hahaha. itu saja kuncinya. Kuis yang sulit akan menyita durasi waktu tayang, tidak efektif dan tidak merata untuk semua supplier iklan disitu. dengan kuis yang gampang, acara jadi tidak monoton (seperti film-film indonesia yg lamabt banget alur ceritanya) dan cepat berganti scene panggung. kan bosen kalo liat kuis yang nunggu2 telp masuk dan jawabanya salah-salah melulu.
Itulah kenapa acara Saatnya Kita Sahur mendapatkan rating yang tertinggi (sementara) di bulan ramadhan 1429 H ini. Mereka pinter bikin acara menarik dan tidak membosankan, dan mengandeng mitra2 sponsor yang mau menggulirkan hadiah kuis yang nggak tanggung2... mak nyus bagi yg dapet...
Kokom BUNTING!
WHAT!!!
ya begitulah sesuai dengan judul posting ini. Mengagetkan, mengejutkan, membingungkan, menyebalkan? semua deh rasa itu ada. Eit.. sebelum pertanyaan2 lain muncul... aku tetep akan bercerita.
Aku butuh seorang pembokat pastinya, tetep lah sepanjang masa, secara aku kan bekerja dan suka hang out, mana mungkin lah aku kerjakan semua pekerjaan rumah dan hal-hal tetek bengek palagi yg sepele2. please deh, aku cari duit gitu loh, give me quality time n explore love and world, menikmati hasil kerja gitu loh.
That's why aku punya dua pembokat, yang satu sebagai asisten rumah tangga dan yang satu sebagai teman daphne, yah aku memang bukan ibu yg sempurna yang bisa memeluk anak kapan saja, bisa menjadi teman dia kapan saja, belum, belum sampai situ. aku masih ingin daphne bisa sekolah di sekolah yg bagus dan layak, daphne bisa pakai baju yang keren dan layak, eh... kok sampe kesitu ya ngomongnya.
yah, beginilah cerita si kokom...
-----------------------------------------
suatu pagi yang sibuk. aku masih sibuk dengan moisturizer, foundation, bedak padat, blush on, dan lipstick dan ditutup dengan pake jilbab. daphne main-main ama papanya sambil memperhatikan mamanya lagi dandan. tanten2 asisten lagi sibuk di dapur, pating kelontang dan kemricik air tanda lagi pada cuci piring.
setelah beres semua, aku keluar kamar dan liat di kamar sebelah kokom terpekur memandangi tivi, eh tivi atau kipas angin ya? auk ah pokoknya dia kayak orang bingung. tapi dia emang sering kok begitu.
re...
apaan?
eh re...
iya apaan?
itu... testpack itu boong gak sih re?
hah?! dobel?
iye...
hah?! me sape lo?
bisa boong gak sih?
kagak bisa tauk!! apaan nih? telat brapa bulan luh?
...
woi jawab woi!
...
si warsi bilang,
iye tuh mbak, kan semenjak kerja disini warsi gk pernah tau kokom mens, dah tua kali.
hah?!
sampe bosen gw ngomong hah.
brape bulan kom?
tauk neh
loh?!
trus mo tanggung jawab gak?
nah itu die...
hah?!
kan ama laki kokom yg dulu
what?! (udah bosen dengan "hah")
bersambung...
ya begitulah sesuai dengan judul posting ini. Mengagetkan, mengejutkan, membingungkan, menyebalkan? semua deh rasa itu ada. Eit.. sebelum pertanyaan2 lain muncul... aku tetep akan bercerita.
Aku butuh seorang pembokat pastinya, tetep lah sepanjang masa, secara aku kan bekerja dan suka hang out, mana mungkin lah aku kerjakan semua pekerjaan rumah dan hal-hal tetek bengek palagi yg sepele2. please deh, aku cari duit gitu loh, give me quality time n explore love and world, menikmati hasil kerja gitu loh.
That's why aku punya dua pembokat, yang satu sebagai asisten rumah tangga dan yang satu sebagai teman daphne, yah aku memang bukan ibu yg sempurna yang bisa memeluk anak kapan saja, bisa menjadi teman dia kapan saja, belum, belum sampai situ. aku masih ingin daphne bisa sekolah di sekolah yg bagus dan layak, daphne bisa pakai baju yang keren dan layak, eh... kok sampe kesitu ya ngomongnya.
yah, beginilah cerita si kokom...
-----------------------------------------
suatu pagi yang sibuk. aku masih sibuk dengan moisturizer, foundation, bedak padat, blush on, dan lipstick dan ditutup dengan pake jilbab. daphne main-main ama papanya sambil memperhatikan mamanya lagi dandan. tanten2 asisten lagi sibuk di dapur, pating kelontang dan kemricik air tanda lagi pada cuci piring.
setelah beres semua, aku keluar kamar dan liat di kamar sebelah kokom terpekur memandangi tivi, eh tivi atau kipas angin ya? auk ah pokoknya dia kayak orang bingung. tapi dia emang sering kok begitu.
re...
apaan?
eh re...
iya apaan?
itu... testpack itu boong gak sih re?
hah?! dobel?
iye...
hah?! me sape lo?
bisa boong gak sih?
kagak bisa tauk!! apaan nih? telat brapa bulan luh?
...
woi jawab woi!
...
si warsi bilang,
iye tuh mbak, kan semenjak kerja disini warsi gk pernah tau kokom mens, dah tua kali.
hah?!
sampe bosen gw ngomong hah.
brape bulan kom?
tauk neh
loh?!
trus mo tanggung jawab gak?
nah itu die...
hah?!
kan ama laki kokom yg dulu
what?! (udah bosen dengan "hah")
bersambung...
marhaban ya ramadhan 1429 H
akhirnya ngeblog lagi...
fiuh... sakti juga ya orang yg berusaha menghentikan aku dari aktivitas blogging.
maaf lahir batin ya teman2 pembaca setia, sebentar lagi tulisan-tulisan saya akan kembali mengudara...
fiuh... sakti juga ya orang yg berusaha menghentikan aku dari aktivitas blogging.
maaf lahir batin ya teman2 pembaca setia, sebentar lagi tulisan-tulisan saya akan kembali mengudara...
Subscribe to:
Posts (Atom)