Jan 27, 2011

menjadi asisten pribadi


Enak ya bisa menjadi asisten pribadi seorang somebody, apalagi somebody itu pejabat, berpengaruh, dan pintar pula. Kita menjadi orang terdekat dia, segala sesuatu yang dialakukan dan akan lakukan kita mengetahuinya. Bahkan pemikiran-pemikiran dia, kita dulu yang menuangkannya dalam powerpoint ataupun bahkan tulisan.

Selain itu kita menjadi seperti bayangan dia, jika dia berprestasi, sukses dalam hal tertentu, disorot media, sedikit banyak sang asisten juga diperhitungkan. Apalagi sekarang, media sangat haus akan berita. Seorang tokoh pasti dibahas habis-habisan luar-dalam-depan-belakang-atas-bawah. Kemungkinan besar asisten tersebut juga tersenggol media untuk alat mengkorek hidden story dari atasannya.

Bahkan mungkin dia akan menyerap ilmu atasannya tersebut dan dalam beberapa kasus dia akan menjadi lebih mumpuni karena sudah ada modal roadmap yang ada, tinggal dikembangan sesuai kreatifitas yag bersangkutan.

Beda ceritanya jika yang terjadi adalah hal buruk yang dialami oleh sang atasan. Pasti repot sekali menjadi asistennya. Repot cuci piring dan menjadi tameng.

No comments:

Post a Comment