tulisan yang nggak perlu dibaca bagi: kaum fanatik, ekstrim, berpikiran dangkal, merasa benar sendiri, tidak terbuka akan perbedaan orang lain.
Jan 22, 2011
Skandal dan mafia dimana-mana
Dalam hidup ini, sudah lumrah dan sudah jamak untuk setiap entitasnya bertahan hidup. Survival. Karena salah satu ciri-ciri mahluk hidup adalah bertahan hidup dan berkumpul dengan sesamanya.
Begitu juga dengan kehidupan sosial dan politik, serta dunia bekerja, juga ada yang namanya bertahan dan berkumpul dengan sesama. Bertahan apa? Bertahan supaya tetap eksis, lancar di karir, dan... Ehm aman di financial. Berkumpul? Iya berkumpul dengan sesama kelompok yang satu visi dan satu tujuan. Tujuan untuk bisa lancar tadi.
Sama seperti jika kita mau bergabung dengan sebuah perkumpulan atau geng. Geng motor misalnya. Ada sebuah proses inisiasi yang dilakukan. Sebuah proses yang harus dilalui oleh para calon anggota sebagai bukti bahwa dia berniat teguh untuk bergabung dan tidak main-main serta membuktikan bahwa dia bisa 'dimanfaatkan'. Nah untuk bergabung dengan orang2 atau kelompok yg bervisi sesuatu ini ya harus diinisiasi. Diopspek dulu. Jika lolos, ya sudah, selamat anda bisa bertahan hidup lebih lama lagi, minimal selama kelompok itu eksis dan berkuasa.
Bagaimana jika anda memilih untuk tidak bergabung dengan kelompok tersebut? Apalagi kelompok yang legacy? Anda harus siap-siap tidak terlihat, tidak dipandang, bahkan tidak ada yg tau bahwa anda ada. Walaupun anda menciptakan sesuatu yang sangat keren dan tiada duanya, tidak ada yang peduli.
Karena lingkungan kita tercipta dengan mempedulikan hanya kepada sesuatu yang dilontarkan dari kelompok legacy tersebut, karena mereka bersuara nyaring dan tau how to distract audience's opinion.
Mau yang mana?
regards,
Regina Lenggo
Sent from my ONYX®
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment