Sep 29, 2005

ciuman

ciuman (bibir) di depan umum memang not acceptable di lingkungan indonesia. walau, tetep aja dimana2 terjadi juga. hari gini harusnya dah pada tau lah, dimana dan bagaimana kalo ingin berciuman (bibir). diluar urusan bahwa hal itu dilarang atau tidak, setidaknya diliat dari norma lingkungan masyarakat kita.

mungkin ciuman (bibir) jika dilakukan sesuai porsi (secukupnya aja lah, cukup menurut siapa?) mungkin untuk ukuran kota metropolitan jakarta raya ini, orang gk begitu nggubris. wong misalnya, itu terjadi oleh sepasang kekasih dan cuma sekian detik saja (bukan sekitar 60 detik lebih), gak ada yg peduli (secara langsung), paling cuma komentar: "duh mesranya" atau "idih, kayak gk ada tempat laen aja" dan lain sebagainya.

di cafe, misal sepasang kekasih (atau suami istri), melakukan ciuman (bibir) ke pasangannya, sekecup dua kecup (tidak lebih) ya wajar2 aja di masa sekarang ini. tapi seandainya ciuman (bibir) itu dilakukan berlama2 (emang kepengen ciuman dan berbalas2an) di teras rumah di tengah kampung, banyak orang lewat dan liat, dan pak erte tau, dan ibu2 pengajian lewat, apakah masih layak bahwa: "ini jakarta men, kota yg katanya metropolitan"

ya tetep liat2 tempat dong ah...

1 comment:

  1. sama2 woer, kowe nang magetan ra? dolan o yo...

    ReplyDelete