Mar 5, 2007

aku malu punya bapak sopir

ingat masa kecil dulu (emang lagi kangen mama papa nih, mellow-mode on) di sekolah kita sering ditanya tentang profesi orang tua. teman-teman memiliki ayah dengan profesi yang "standar" waktu itu dan kayaknya sih keren-keren. ada yang bapaknya guru, dokter, pegawai pemda, pegawai bank, paling top punya supermarket. nggak ada yang bilang punya bapak seorang tukang becak, kuli pasar, atau supir, seperti papahku.

waktu itu jujur aja aku malu dengan profesi papaku ini. padahal aku bisa kerja di telkom sekarang ini juga karena jerih keringat papa nyopir, tapi waktu aku kecil mana ada pikiran seperti itu. yang ada aku jengkel, kenapa papa nggak jadi pegawai apa kek, jadi dokter kek atau apa aja lah. waktu itu aku berfikir duh kok papa gw kerjanya norak banget.

dan dengan susah payah aku mengisi formulir dan data-data sekolah tentang pekerjaan ayah dengan isian: wiraswasta. yahhh... supir kan wiraswasta. kenapa aku nggak mau menyebut papaku seorang sopir waktu itu?

bagi anak kecil, orang tua adalah bak artis, pemain utama yang dipandang segala2nya dan diharapkan menjadi sebaik2nya di mata teman-temannya. walau saat ini aku bersyukur bahwa papa seorang supir, sehingga nyata perkembangan kualitas hidup dari papa ke aku, alhamdulilah.

2 comments:

  1. kAK
    speechless.. kek kesindir.. ke lempar..ke ke ke ke..
    gosh.. tetes2 itu jatuh..
    iya yah kalo di inget2.. jaman kecil dulu... males bgt nulis biodata..

    sekarang.. malah dengan bangga..

    bokap gua jualan ayam di pasar..

    hehehee..

    life life

    ReplyDelete
  2. haaaa ternyata gw ada temaaaannn :)

    ReplyDelete