Dec 22, 2004

Surti & Samin 23

beep....beep...

ponsel surti yg diset beep once, ber kedip-kedip... surti menutup bukunya, dia lebih banyak mengisi waktu di siang harinya saat dia sendiri dengan membaca, walo hanya novel2 ringan, dia tetap membacanya, sudah bosan dengan film2 yg ada di rak dvd nya.

halo...

ti...

beberapa detik surti terhenyak, suara dan panggilan sepenggal namanya itu, melontarkan imaji surti ke belasan tahun silam, ke masa-masa dimana rasa cinta masih ada di benaknya, ke masa-masa dimana rasa cinta masih dipuja-pujanya...

satu2 nya pria yg bisa membuat dia percaya akan ada nya cinta, membuat dia merasa bahwa cinta itu riil, satu-satunya pria yang membuat dia berkorban segalanya demi cinta, satu-satunya pria yang membuat dia mengubah jalan hidupnya, meninggalkan apa yang dia yakini dan pergi menuju ke sinar terang, ke arah kehidupan yang lebih baik, walau terpaksa surti mematahkan logika bahwa cinta harus memiliki pada akhirnya. satu-satunya pria yang membuat surti melupakan rasa cinta, dan tiada mampu untuk meraih nya kembali, satu-satunya pria yang membuat surti tak percaya lagi akan cinta, satu2nya pria yang membuat surti yakin akan adanya satu cinta dalam seumur hidupnya... yang harus dia lupakan....

mas samin...

to be continued...

No comments:

Post a Comment