Jun 22, 2005

haruskah suami DIJAGA?

kehidupan mbak Nia Daniati emang gak jauh-jauh dari tema-tema lagunya yang sangat melow jaman dulu itu. terkhianati, teraniaya, diduakan, dibohongi... oh... lagu cengeng banget, tapi itulah kenyataannya. suaminya menikah lagi tanpa sepengetahuannya...

seorang wanita yang sudah menjaga kesetiaannya, menjaga komitmennya dan menjaga hatinya demi seorang suami yang dijadikannya panutan, pegangan, tambatan, gantungan, cant live without him, tetap aja punya resiko untuk disakiti, dipecundangi... terus harus bagaimanakah seorang wanita a.k.a seorang istri itu?

jadi nggak salah jika sebagian besar para istri sangat keras terhadap suami. sangat menjaga dan mungkin sedikit mengekang. karena banyak kasus yg membuktikan bahwa para suami2 ini (kadang2) harus diluruskan jalannya, dan dikembalikan ke jalan yang benar, itulah salah satu tugas seorang istri. wajar dong kalo istri itu cemburuan, lha wong kasus banyak kok, kalo jadi istri lemah, dan asal bapak senang, dan terlalu "mengabdi" ke suami, wah ya mungkin kejadiannya gk jauh2 dari mbak Nia itu.

menikah (lagi) ternyata hal yang sangat mudah dilakukan. ijin dari istri pertama? NONSENSE... tetep aja pernikahan itu disahkan penghulu dan dapet juga urat nikahnya. so gimana nih sebaiknya para wanita menyikapinya? apakah perlu si suami dikasih aturan yang jelas, dan jgn terlalu dilonggarin?

1 comment:

  1. hmm.. tahu ah.. gelap!!..
    susah..
    terbukti kan.. cinta itu memang buta....
    tidak lihat situasi dan kondisi.. terjang terus...
    yang penting kebahagiaan sesaat dapat dirasakan...
    walaupun membuat orang lain menderita....
    hmmm.. cinta memang suatu hal yang ajaib.... bisa bernilai positif.. bisa bernilai negatif...
    tergantung bagaimana yang ketiban cinta itu memandang dan menerimanya...
    but... cinta itu memang benar benar buta mata dan buta telinga...

    ReplyDelete