Mar 4, 2004

Pasrah

pasrah? baik nggak sih bersikap pasrah? nopo kemawon kerso? kata orang jawa. keuntungannya, ini kayak yoga, kita nerima energi apapun yg masuk ke kita, gimana caranya aja kita jadi jendela, melewatkan energi yg aneh2 itu keluar lagi, jadi ndak ngefek di kita, asik ya kalo bisa gitu.

pasrah, suatu cobaan, suatu ujian, kuat nggak kita nerima energi2 tadi? energi2 yg ndak kita inginkan tapi tetep aja keukeuh nerobos masuk ke kita. jika kita terhanyut, kita aka bereaksi, bisa2 meleleh, meledak, menciut, bahkan pingsan, atau malah mati.

pasrah, sampai kapan akan bertahan? let see, bisa ndak? coba aja. tekanan2 dari dalam diri muncul bertubi2, laksana sebuah balon yg dipaksa ditenggelamkan di kolam. tekanan dari luar dan dalam. apakah itu pasrah? balon itu ndak pasrah, dia meronta2 tidak ingin ditenggelamkan. jadi balon tadi ndak pasrah.

pasrah, seperti butir kapas yg ditiup angin? butir kapas yg rela diterbangkan oleh tiupan angin, tanpa ia tau kemana dia sampai pada eprsinggahan terakhir. butir kapas tadi pasrah? mungkin ya? dah mendekati kepasrahan itu tadi. tapi butir kapas tadi kan punya misi? punya misi untuk meneruskan kehidupan? meneruskan kehidupan pohon induknya? tapi kenapa dia pasrah diterpa angin dan dibawa tanpa dia tau kemana tujuan akhir?

pasrah...

duh gusti, paringono power...

No comments:

Post a Comment