Jan 23, 2004

BreadTalk


Sebuah ukuran kesuksesan sebuah produk dengan selalu antrinya para pembeli breadtalk kususnya untuk mengantri roti fire flosss. Bahkan untuk roti flosss biasa tidak terlalu menggila panjang antriannya. Sudah bbrp bulan ini breadtalk buka di beberapa mall besar di Jakarta, dan sejak pertama launch hingga kemaren saya ke mal taman anggrek (karena temen kos pada ngidam fire flosss) dan masih antri untuk mendapat 5 buah fire flosss. Kalo mau roti jenis lain sih saya bisa datang, ambil, bungkus, bayar dan pergi.

Breadtalk saya tahu dari spanduk, dan kemudian dari temen-temen yg selalu membeli roti itu kalo ke mal dan akhirnya saya nyoba (gratis dan sedikit memalak, karena temen itu minta ditemenin main pool dikala saya nggak mood main pool). Dan kemudian menjadi suatu keharusan jika saya pergi ke pi, mta, mkg, saya bisa dipastikan untuk rela mengantri fire flosss.

Semalem pas temen-temen kos berbagi kebahagiaan bersama fire flosss yang saya bawa, si nana nyeletuk, "kata orang, breadtalk ini sukses karena gunung kawi loh...". Kenapa ya selalu ada penilaian negative mengenai sesuatu hal yg sedemikan nyata-nyatanya sukses? Kenapa selalu ada pihak yg memunculkan hal negative terhadap hal itu?

No comments:

Post a Comment