Jan 10, 2004

Love is real


Love is real
Real is love
Love is feeling
Feeling love
Love is wanted
To be loved

Love is touch
Touch is love
Love is reaching
Reaching love
Love is asking
To be loved

Love is you
You and me
Love is knowing
You can be

Love is wanted
To be free
Love is knowing
We will be

Apakah love itu harus dinyatakan? Isn't obvious? Apa nggak ngerasa sih? Emang selama ini kita ngapain? Aku nggak biasa mengumbar kata love. Jadi menurutmu selama ini hubungan kita is nothing? Kadangkala segala sesuatunya tidak perlu dikatakan.

Sampai diujung decade ketiga eksistansi ku di bumi ini, cukup sering kalimat-kalimat itu muncul di telingaku. Apa sudah standar kali ya? Atau memang dalam operating system pria, kalimat-kalimat itu sudah ada? Sehingga kebanyakan dari mereka bisa mengatakan hal yang sama, walo dengan gaya bahasa yang berbeda-beda.

Memang ada benarnya bahwa love hanya bisa dirasakan. Basi emang kadang kedengarannya orang bilang I love u. kecuali untuk para abg kali ye yg belum pernah atau jarang denger kata itu. Bukannya aku keseringan denger kata itu, tapi ya emang sering kita denger di media. Jaman sekarang kan panca indera kita dimanjakan dengan informasi yang bersliweran tanpa kita request. Jadi mungkin ada benarnya kalo lama2 kata itu bullshit kedengarannya. Tapi kalo kalimat itu didengar dari someone kusus? Seseorang yang emang kita harapkan? Manis rasanya.

Mature love. Cinta yang dewasa? Eit... cinta dengan kedewasaan. Love hasn't need to be said. Gak jelas emang, biking e er. Bikin bingung. Tapi emang love itu diciptakan nggak jelas. Banyak ragamnya. Tapi dalam aplikasinya emang sering gk match. Kadang perhatian yg diberikan diinterpretasikan sebagai love, padahal yg nagsih perhatian Cuma hanya sekedar perhatian, tidak lebih. Hal ini tidak akan terjadi jika kedua pihak tersebut memiliki interpreter yang sama. Yang mengerti bahwa hal-hal yang diberikan oleh pihak pasangannya itu hanya sekedar perhatian, perhatian seorang teman. Tidak lebih. Hal ini tidak akan menimbulkan permasalahan atau hal-hal kreatif dalam pikiran pasangannya.

Yang jadi masalah kalo interpreter itu tidak ada. Atau ada, tapi ndak sama. Sering kali ini terjadi dan menimbulkan masalah dan akhirnya kekecewaan itu muncul. Bagai mana sih supaya interpreter itu sama? Bagaimana supaya kita tau bahwa sikap pasangan itu hanya perhatian belaka? Tidak lebih?

Terlalu banyak pertanyaan ya?

Note: knapa sih kata love yg dipake? Knapa nggak kata cinta aja yg dipake? Sampe saat ini aku ndak tau apa beda cinta dan saying. Yang jelas cinta dan saying itu adalah perasaan positif dan bernilai luhur. Dan kata love lebih merepresentasikan perasaan tadi. Nggak sok inggris, tapi setidaknya that's what I feel. Kalo ada beda opini yaw ajar, tulis aja di comments ya?

No comments:

Post a Comment