dalam kehidupan ini terlalu banyak pilihan, terlalu banyak persimpangan. banyak poin-poin dimana kita menghadapi banyak option, banyak pertimbangan. seperti jika kita berada disuatu tempat yang baru, dimana sebelumnya kita dibawa ke tempat itu dengan mata dan kuping tertutup, sehinggan kita tidak bisa merasakan kemana kita dibawa. pada suatu tempat mata dan telinga kita dibuka, kita benar2 tidak tau arah dan posisi bujur dan lintang di muka bumi ini, itu juga kalo masih di bumi. kecuali kalo ada mesjid atau kuburan islam yg jelas2 ada penunjukan arah kiblat serta utara selatan. tapi bisa juga ya, kita bisa lihat arah condongnya matahari. dah anggep aja kita berada di tempat baru itu pada malam hari dan nggak ada mesjid dan kuburannya hehehe.
kembali ke topik...
dengan banyaknya pilihan hidup tadi, pasti ada kalanya pernah kita ingin kembali ke waktu dulu, saat memilih tadi, karena ternyata pilihan kita tadi salah. pasti ada perasaan, seandainya saat itu aku begini, sandainya saat itu kita begitu, pasti kejadiannya gk seperti sekarang ini. seandainya ada kompas pada saat itu, yg bisa menunjukkan kita arah atau pilihan yang benar...
begitu pula dengan cinta...wah cinta lagi...bosen ya? emang... the never ending story lah... apakah kita yakin bahwa orang yg kita cintai itu juga mencintai kita sepenuh hati? apakah orang yg kita pilih untuk kita cintai itu benar2 orang yang tepat untuk dicintai?
cinta itu buta, cinta akan menuju ke siapa aja tanpa kita tau, ternyata, tiba-tiba cinta itu ada, muncul, tanpa rencana. dan cinta itu ndak bisa dicegah. coba bayangin, kamu jatuh cinta ama si A, tanpa melihat apakah A cinta ama kamu atau nggak, apakah kamu bisa mencegah perasaan itu? apakah kamu bisa menghilangkan perasaan itu? emang iya bisa pada akhirnya, tapi kan takes time, isnt it?
seandainya ada compass yg menunjukkan arah mana, atau siapa yg bisa dan patut kita cintai dan akan memberikan pula cinta yg seharusnya kita dapat, timbal balik gitu loh...
No comments:
Post a Comment