Feb 25, 2004

forgiven but not forgotten

manusia itu wajib memaafkan. sulit memang untuk memaafkan, sesulit kita untuk minta maaf. belum tentu setiap orang yg minta maaf bener-bener minta maaf, bener-bener dia mengerti akan makna permintaan maaf nya tersebut, belum tentu dia ngerti konsekuensi dari permintaan maaf nya tersebut. belum tentu dia tidak mengulangi hal yg membuat dia meminta maaf tadi.

seseorang berbuat salah kepadamu, seseorang telah mengaku salah padamu, dan seseorang meminta maaf padamu. kamu sakit, kamu sedih, kamu kecewa, kamu terdampar...

kamu harus menerima kenyataan, kamu harus memaafkan, kamu tak bisa melupakan, tapi kamu sudah memaafkan. so what?

bagi yg minta maaf sih hepi2 aja kali ye, dah dimaapin, tuntas sudah kewajiban. bagi yg memaafkan? masih terngiang2, masih terbayang sgala kejadian, ndak ikhlas? relative...

ndak ikhlas dan ndak bisa melupakan itu adalah hal yg berbeda. kita ikhlas bahwa dia telah melakukan kesalahan itu, kita ikhlas bahwa dia telah menyadari kesalahannya, kita mengerti bahwa dia benar2 minta maaf ke kita.

tapi kejadian itu? semudah itukah kita lupa? bagaimana cara melupakan goresan byte demi byte dalam kepingan memory kita? yg dah sedemikian dalam bagaikan cerukan2 di permukaan keping dvd versi 9.

bukan masalah keikhlasan, ini jauh dari masalah ikhlas, ini masalah memory, manusia dianugerahkan memory,dan sangat unvolatile...

No comments:

Post a Comment